Friday, March 23, 2012

Antarmuka (User Interace) pada Adobe Photoshop CS3

Pada tulisan sebelumnya, telah dibahas tentang aplikasi pengolah grafis CorelDRAW X3 yang berbasis vektor. Berbeda dengan CorelDRAW X3, Adobe Photoshop adalah salah satu software untuk mengolah foto atau gambar berbasis bitmap yang populer saat ini. Dengan Photoshop, Anda dapat memperbaiki dan memperindah foto yang ingin dicetak dengan menambah beberapa efek pada foto tersebut. Dengan demikian, tampilan foto menjadi berbeda dan menarik.
Walaupun terdapat berbagai macam program yang dapat digunakan untuk mewarnai ilustrasi Anda, Photoshop dengan segala kelebihan dan kekurangannya dapat dimaksimalkan untuk menghasilkan ilustrasi berwarna yang indah. Anda dapat menghasilkan ilustrasi dengan teknik berbeda dengan teman Anda walaupun tool yang digunakan sama. Anda juga dapat mengerjakan ilustrasi berwarna secara manual untuk kemudian diedit lebih lanjut dengan Photoshop.
Layar Pembuka (Opening Screen) Adobe Photoshop Cs3
Berikut ini beberapa perubahan baru yang terdapat dalam Adobe Photoshop CS3 yang berbeda dengan versi sebelumnya.

  1. Tampilan baru pada jendela dan lembar kerja yang menawan, mempermudah Anda untuk mengatur tampilan kerja agar lebih nyaman.
  2. Tampilan panel Tool yang fleksibel dapat ditampilkan menjadi satu kolom atau dua kolom.
  3. Tombol Quick Mask tampil sebagai tombol single menyerupai tombol On/Off untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fungsi Quick Mask.
  4. Panel ditampilkan dalam sebuah dock yang secara fleksibel dapat diubah sesuai dengan ukuran yang diinginkan sehingga Anda akan lebih leluasa memaksimalkan tampilan lembar kerja.
  5. Mode Full Screen baru yang diberi nama Maximize Screen Mode, berfungsi memaksimalkan ukuran jendela gambar semaksimal mungkin menyesuaikan dengan layer.
Tampilan Lembar Kerja Adobe Photoshop CS3
Untuk memulai Adobe Photoshop CS3, klik tombol Start → All Programs  Adobe Photoshop CS3. Pada layar akan ditampilkan ruang kerja Adobe Photoshop CS3.

a. Ruang Kerja / Workspace
Merupakan area kerja atau tampilan kerja dari file atau gambar yang sedang dikerjakan.
Area Kerja / Workspace Adobe Photshop CS3

b. Titlebar
Merupakan batang judul jendela yang berfungsi untuk menampilkan judul atau nama program yang sedang aktif.
c. Menubar
Merupakan baris menu yang berisi perintah dan fasilitas default yang disediakan oleh sebuah program. Ada 9 menu utama yang terdapat pada Adobe Photoshop, yaitu File, Edit, Image, Layer, Select, Filter, View, Window, dan Help.
d. Optionbar
Merupakan bagian yang berisi sekumpulan tombol atau pilihan yang berhubungan dengan suatu Tool tertentu. Tombol pilihan yang ditampilkan di dalam Optionbar akan menyesuaikan dengan tombol atau peranti yang terpilih di dalam panel Tools.
Panel Tools
e. Dock Panel
Dalam Photoshop, Dock Panel digunakan untuk mengontrol sifat dan cara kerja dari tombol-tombol yang ada pada panel Tools. Selain itu, untuk serta mendukung proses kerja yang terjadi pada gambar atau foto yang sedang dikerjakan. Pilihan pada menu Window menunjukkan jenisjenis panel yang ada. Jika Anda memilih salah satu panel melalui menu Window tersebut, maka panel yang Anda pilih akan ditampilkan sebagai tampilan jendela yang melayang (Floating Window) dalam ruang kerja.
Dock Panel terdiri atas beberapa bagian berikut.
  • Panel Navigator untuk mengatur besar tampilan gambar.
  • Panel Color untuk mengatur pemberian warna.
  • Panel Layer untuk mengatur layer yang ada di ruang kerja.
f. Panel Tool
Panel tool merupakan sebuah bagian yang berisi berbagai peranti yang dapat digunakan untuk memanipulasi dan menyunting sebuah gambar atau foto. Berikut adalah beberapa panel yang sering digunakan dalam pengeditan gambar.
Ikon Panel Tool
Penjelasan fungsi beberapa ikon pada Dock Panel

  • Retangular Marquee. Untuk membuat seleksi yang berbentuk segi empat.
  • Lasso. Untuk membuat seleksi dengan menggambar pola bebas (freehand). Pada saat mouse dilepas, titik awal dan titik aahir akan terhubung. Anda dapat mengaktifkan kotak periksa Anti Aliased pada Optionsbar untuk menghaluskan seleksi. Untuk menjalankan fasilitas Lasso Tool, gunakan proses drag and drop.
  • Crop. Untuk mengambil area pada citra atau tampilan yang diinginkan. Perhatikan bahwa peranti ini mempengaruhi semua layer yang ada, baik yang aktif maupun tidak. Lasso
  • Eraser. Digunakan untuk menghapus area pada layer. Anda dapat memilih salah satu dari jenis penghapus Pencil, Block, Airbrush, atau Paintbrush melalui Optionsbar.
  • Move. Untuk memindahkan objek, gambar
  • Magic Wand. Untuk membuat seleksi atas pixel –pixel yang ada di dalam kawasan warna tertentu. Toleransi dapat ditetapkan melalui Optionsbar.
  • Brush. Kuas untuk menyapukan warna pada layar kerja
  • Type. Untuk mengetikkan teks
  • Line. Line digunakan untuk membuat garis. Peranti ini juga dapat digunakan untuk membuat garis dengan mata panah pada ujungnya. Gunakan Anti-Aliased pada Options Panel untuk membuat garis yang halus.
  • Eyedropper. untuk memilih warna sample dari gambar
Panel Pada Adobe Photoshop CS3
Panel merupakan jendela-jendela yang melayang di ruang kerja. Panel dapat dimunculkan dari menu Window.
a. Panel Layer
Panel Layer menunjukkan semua layer yang ada di dalam lembar kerja Anda. Untuk urutannya, layer baru akan ditempatkan di atas layer yang sudah ada. Dengan Panel Layer, Anda dapat mengubah urutan layer, menghapus layer, membuat layer baru, membuat duplikasi dari layer yang sudah ada, dan menampilkan atau menyembunyikan layer.
Panel Layer

b. Panel History
Panel History merupakan fasilitas untuk menyimpan status perubahan yang telah Anda lakukan terhadap sebuah tampilan lembar kerja. Dengan fasilitas Panel History, Anda dapat melakukan pembatalan perintah terhadap perintah yang telah Anda jalankan (undo).
Panel History

c. Panel Navigator
Panel Navigator berisi thumbnail dari file gambar atau salah satu bagian dari gambar yang sedang Anda kerjakan. Dengan menggunakan fasilitas Panel Navigator ini, Anda dapat mengubah besar kecilnya tampilan lembar kerja dengan menggunakan fasilitas Zoom Slinder yang terdapat di bagian bawah jendela Panel Navigator.
Panel Navigator

d. Panel Swatches
Panel Swatches merupakan sebuah tabel warna untuk mengolah warna dari gambar yang Anda buka.
Panel Swatches

e. Panel Color
Anda dapat mengatur warna foreground maupun background dengan menggunakan fasilitas Panel Color, berdasarkan kombinasi warna yang telah Anda tentukan sendiri. Aktifkan pilihan set Foreground Color untuk menentukan warna foreground, dan aktifkan pilihan Set Background Color untuk menentukan warna background.
Panel Color

f. Panel Styles
Panel Styles menyediakan beberapa tampilan style yang secara default disediakan oleh Adobe Photoshop. Style ini dapat digunakan pada objek, seperti teks, shape, dan layer yang ada di dalam lembar kerja. Anda juga dapat mengubah pilihan style ke beberapa bentuk style yang ada dengan cara mengklik tombol menu yang terdapat di kanan atas jendela Panel Style hingga muncul tampilan beberapa menu pilihan style.
Panel Styles

g. Workspace
Peranti ini merupakan tampilan baru Adobe Photoshop CS3 yang berfungsi mengatur tampilan jendela kerja. Anda dapat mengatur tampilan panel sesuai dengan kebutuhan kerja Anda dengan tombol Workspace. Photoshop hanya akan menampilkan panel-panel yang diperlukan, sesuai dengan kategori tampilan kerja yang Anda pilih. Anda juga dapat mengatur tampilan lembar kerja ke posisi default dengan menggunakan pilihan Default Workspace. Tombol Workspace terletak di dalam Optionbar.

Monday, March 5, 2012

Beberapa Software Desain Grafis


Definisi Desain Grafis
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Desain grafis merupakan karya yang memiliki tampilan yang indah.Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif, keterampilan termasuk tipografi, pengolahan gambar, dan page layout. Desain grafis mengolah tampilan huruf dan ruang komposisi untuk menciptakan suatu rancangan yang efektif dan komunikatif.
Prinsip-prinsip dasar dari sebuah desain grafis adalah keseimbangan (balance), ritme (rhytem), tekanan (emphasis), proporsi (proportion), dan kesatuan (unity), sehingga membentuk sebuah aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Beberapa Contoh Hasil Karya Desain Grafis

Desainer grafis adalah orang yang mendesain grafis. Seorang desainer grafis harus memiliki kelebihan dalam berbagai hal terutama dalam menuangkan ide ke dalam suatu karya dengan menggunakan indra, alat tradisional (seperti pensil atau tinta), dan komputer.Sebuah ide dalam pikiran seorang desainer tidak dapat disebut sebuah desain jika tidak dituangkan pada suatu karya dalam bentuk visual.
Komputer dalam sebuah industri merupakan alat produksi yang efektif. Untuk itu, sekitar tahun 1980 dibuat software desain grafis yang membantu industri desain grafis. Dengan software-software desain grafis ini, para desainer dapat membuat manipulasi terhadap gambar (image), sehingga dapat diciptakan objek-objek yang menarik konsumen, seperti desain pada kemasan suatu produk, pamflet, brosur, dan objek-objek lain yang berhubungan dengan perusahaan.
Contoh produk desain grafis yang banyak sekali Anda temui, adalah desain sablon pada T-Shirt. Coba Anda perhatikan gambar-gambar sablon pada T-Shirt. Mungkin Anda memilih T-Shirt tersebut karena desain pada gambar sablonnya yang menarik sehingga Anda membeli T-Shirt tersebut. Pernahkah Anda memikirkan, apakah orang yang pembuat gambar pada T-Shirt menggambarnya satu persatu pada setiap T-Shirt atau dengan cara apa mereka menggambarnya? Contoh lain hasil karya desain grafis adalah desain pada buku, majalah, tabloid, dll. Lihatlah desain pada cover buku Anda dan desain layout setiap lembar buku, agar memberikan tampilan yang menarik, penerbit buku tersebut menggunakan software desain grafis untuk membuatnya.
Saat ini, desain grafis menjadi hal yang penting. Segala bidang usaha selalu membutuhkan jasa desainer untuk membantu memperindah penampilan produknya. Saat ini banyak software yang dibuat untuk membuat sebuah desain grafis yang indah, misalnya: CorelDRAW, Adobe Photoshop, Page Maker, Adobe Indesign, dan lain sebagainya.


Mengenal Grafik Berbasis Vektor dan Bitmap
Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk membuat suatu desain grafis, yaitu metode grafik berbasis vector dan metode berbasis bitmap. Kedua macam metode ini menginterpretasikan input yang dilakukan dan ditampilkan pada outputnya berupa grafis yang dapat Anda lihat pada sebuah monitor atau plotter.
a. Metode Bitmap (Raster)
Metode bitmap atau secara tekniknya disebut juga raster adalah metode komputer yang menampilkan gambar dalam bentuk kumpulan titik-titik (dot) atau sekumpulan kotak-kotak kecil (maping) yang biasa disebut juga dengan pixel (picture element). Masingmasing titik-titik tersebut mempunyai nilai warna yang disusun pada bidang datar tegak lurus (grid) dengan kerapatan yang sudah ditentukan, sehingga jika dilihat dalam suatu jarak tertentu akan membentuk sebuah gambar yang sangat menarik dan sesuai dengan keinginan pembuatnya. Sebuah gambar yang dibuat dengan metode bitmap akan terlihat bagus jika dibuat berdasarkan ukuran tertentu, di mana pixel-pixel yang menyusun gambar tersebut rapat antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, jika sebuah gambar bitmap diperbesar melampaui batas yang telah ditentukan maka gambar tersebut akan pecah. Resolusi atau titik per satuan luasnya sangat mempengaruhi detail gambar bitmap. Sifat grafis bitmap sangat bergantung pada kerapatan pixel yang menyusunnya. Jumlah pixel dapat diukur dalam satuan dpi (dot per inch). Ketajaman atau intensitas warna sangat menentukan kualitas suatu gambar yang bermetode bitmap. Resolusi adalah patokan yang harus Anda kenal ketika berinteraksi dengan grafis metode bitmap. Resolusi merupakan perbandingan antara jumlah pixel per satuan luas. Resolusi diukur dalam satuan dpi. Misalnya, jika sebuah gambar yang mempunyai resolusi 72 dpi itu artinya dalam ukuran luas 1 inchi terdapat 72 buah pixel. Akan tetapi jika dalam ukuran luas yang sama tapi resolusinya 300 dpi, artinya dalam ukuran luas 1 inchi terdapat 300 buah pixel. Kelemahan dari metode bitmap adalah sifat gambar raster bergantung pada resolusi, hal ini menyebabkan gambar dengan resolusi rendah (low resolution) akan sulit untuk diubah menjadi gambar beresolusi tinggi (high resulotion). Sebaliknya, sebuah gambar yang memiliki high resolution akan mudah untuk diubah menjadi gambar yang low resolution.
Perbandingan Gambar bitmap dan vector
Jadi, perlu dipahami ketika membuat grafis dengan metode bitmap adalah resolusi. Sebuah gambar bitmap yang akan dicetak lebih baik menggunakan resolusi yang tinggi, karena jika resolusinya rendah maka gambar tersebut akan pecah. Selain itu, gambar yang diperbesar dengan tidak mengubah resolusi menyebabkan gambar tersebut akan terlihat pecah dan buram, perhatikan contoh gambar berikut.
Gambar bitmap yang diperbesar kelihatan pecah

b. Metode Vector
Metode vector merupakan metode desain grafis yang menggunakan objek geometris dan perhitungan matematis. Metode ini menganggap gambar sebagai sekumpulan titik yang mempunyai koordinat tertentu (Coordinat Cartesian) yang saling dihubungkan dengan garis atau kurva dengan rumus tertentu. Dalam gambar vector, garis-garis tersebut merupakan garis konseptual, sehingga hasil akhirnya berupa kalkulasi dari faktorfaktor konseptual tadi. Oleh karena itu, sebuah grafis vector dapat diperbesar (sebesar apapun) tanpa mengurangi ketajaman objek pada ukuran normal sebelum dilakukan perubahan.
Oleh karena sifat grafis berbasis vector tidak tergantung resolusi tinggi, sehingga gambar-gambar yang dibentuknya lebih kompleks, dapat diproses dengan mudah karena tidak melibatkan terlalu banyak pixel. Gambar grafis berbasis vector dapat dibuat lebih kompleks lagi, yakni dibuat dalam 3 dimensi koordinat Cartesian (x, y, z) dan tidak hanya menggunakan koordinat Cartesian 2 dimensi (x, y). Gambar berbasis vector dapat Anda gunakan dalam berbagai, ukuran dan dalam berbagai media reproduksi gamba. Gambar berbasis vector juga sering digunakan untuk pembuatan presisi yang tinggi. Pada model desain ini, ukuran, sudut, dan toleransi benarbenar diperhatikan. Gambar berbasis vector banyak sekali digunakan untuk membuat logo, kop surat, kartu nama, booklet, dan lain sebagainya.
Logo biasanya dibuat dengan metode vector
Kelemahan dari gambar berbasis vector adalah pembuatannya yang bersifat konseptual. Untuk membuat sebuah gambar dengan suatu warna yang kinerjanya sangatlah buruk, artinya gradasi warna yang dihasilkan tidak sempurna. Akan tetapi, kekurangan dari segi warna dapat disiasati dengan mengimpor objek ke bentuk bitmap dan diedit kembali menggunakan program desain berbasis bitmap.


Contoh program berbasis vektor Adalah Open Office.org Draw, Macromedia Freehand, Adobe Ilustrator, dan CorelDRAW.
Open Office.org Draw merupakan salah satu program desain open source yang berbasis vektor dan terintegrasi dalam Open Office.org. Anda dapat membuat garis, shape, Flowchart dan berbagai desain vektor lainnya. Dari segi tampilan, program ini mirip dengan program Microsoft Publisher. Kelebihan dari Oppen Office.org Draw yaitu memiliki banyak flag, icon, clipart, logo, dan banner dalam galerinya. Akan tetapi untuk desain berbasis vektor, program ini kurang fleksibel dalam hal pengeditan gambar bila dibandingkan dengan program lainnya.
Tampilan Open Office.org Draw
Macromedia FreeHand MX merupakan salah satu program grafik vektor yang banyak digunakan oleh para desainer profesional. Dari segi tampilannya, FreeHand tidak jauh berbeda dengan Adobe Ilustrator. Oleh karena kemampuannya yang fleksibel dalam membuat gambar, FreeHand sering digunakan untuk pembuatan sistem layout halaman, pembuatan dan pengeditan grafik vektor untuk printing dan web. Setelah perusahaan Adobe membeli Macromedia, pada tahun 2007 Adobe memutuskan untuk tidak mengembangkannya lagi karena pangsa pasar yang tumpang tindih dengan Adobe Ilustrator.
Tampilan Macromedia FreeHand MX
Adobe Ilustrator merupakan program unggulan Adobe yang berbasis vektor yang banyak digunakan oleh desainer profesional. Kemampuan dalam mengolah gambar tentunya tidak perlu diragukan lagi. Ketika pengguna bekerja dengan objek yang banyak, setiap objek tersebut memiliki layer tersendiri sehingga akan sangat leluasa untuk memodifikasi setiap objek. Begitu pula dengan kemampuannya mengimpor dan mengekspor file, Adobe Ilustrator dapat men-support banyak sekali tipe file (PSD, JPEG, TIFF, SVG, dll.). Dimulai dari beberapa tahun yang lalu, Adobe Ilustrator sudah terintegrasi dalam Adobe CS bersama Adobe PhotoShop, InDesign, dan program lainnya. Akan tetapi, bagi para pemula, membuat kurva menggunakan Adobe Ilustrator relatif lebih sulit dibandingkan dengan program sejenisnya. Selain itu, harganya yang mahal menjadi pertimbangan lain.
Tampilan Adobe Illustrator CS3
CorelDRAW merupakan program grafik vektor yang banyak digunakan di bidang industri garmen dan percetakan. Semejak Corel mengeluarkan produk Corel X3, CorelDRAW termasuk di dalamnya bersama Corel PHOTO-PAINT, Corel CAPTURE, Duplexing Wizard, SB Profier, dan Bitstream Font Navigator. CorelDRAW memiliki banyak tools yang dapat digunakan untuk membuat dan memodifikasi desain berbasis vektor. CorelDraw digunakan untuk menggambar, hampir semua objek dapat digambar oleh CorelDraw, seperti bentuk-bentuk berikut.

Tampialn CorelDrawX3


  • Bentuk dasar seperti garis, segi empat, kurva, lingkaran, dan elips.
  • Bentuk sederhana, seperti logo, dan huruf.
  • Bentuk kompleks, seperti tampak depan atau samping sebuah objek.
  • Bentuk teknis, seperti potongan gedung, desa kota (lengkap dengan skala).
  • Teks yang berupa diagram dan newsletter, hingga ke bentuk kompleks seperti komik, desain poster dan clipart.
Penggunaan CorelDRAW dalam membuat dan memodifikasi objek relatif lebih mudah dibandingkan dengan Adobe Ilustrator. Para pengguna dapat melayout teks dengan mudah seperti pada MS. Office Word. Selain itu, Pengguna dapat bekerja menggunakan beberapa halaman sekaligus.